Posts Tagged ‘Teknik Pemboran’

Tujuan dari rangkaian pipa pemboran (drillstring) adalah meneruskan atau mentransmit tenaga mekanik (rotary table), hydrolic power (pressure & flowrate), dan weight on bit (WOB).

Komponen utama dari drillstring adalah sebagai berikut:

  1. Drill Pipe
  2. Heave Drill Pipe
  3. Drill Collar
  4. Beberapa peralatan khusus.

drillstring

1. Drillpipe

Rangkaian drillpipe diletakan setelah (dibawah) kelly, bentuk drillpipe hampir sama dengan bentuk pipa pada umumnya dengan diameter luar (Outside Diameter) berkisar antara 2.375 Inch – 6.625 Inch. Rangkaian drillpipe harus lebih ringan namun kuat, dibuat dengan menggunakan besi baja dengan kualitas tinggi. API membuat grade untuk kualitas baja untuk pipa pemboran menjadi empat kelas yaitu: E–75,X–95, G–105, dan S–135. sedangkan untuk panjang tiap drillpipe dibagi menjadi 3 range yaitu: Range I (18ft – 22 ft), Range II (27ft – 30ft) paling banyak digunakan saat ini, Range III (38ft – 45ft).

2. Drill Collar

Drill collar ditempatkan diatas mata bor (bit) dan setelah heavy drillpipe. Bentuk drillcolar hampir mirip dengan drillpipe hanya saja memiliki ketebalan dinding pipa yang lebih besar dan diameter dalam (Inside Diameter) yang lebih kecil. Tujuan pemasangan drillcollar adalah untuk memberikan tenaga axial (beban) kepada bit. Selain memiliki bentuk yang mirip pipa drill collar juga ada yang bentuknya spiral seperti yang terlihat pada gambar berikut ini.

DC

3. Heavy Wall Drillpipe

Merupakan rangkaian pipa yang terletak diantara drillpipe dengan drill collar. HWDP memiliki bentuk yang mirip dengan drillpipe tapi dengan tool joint yang lebih panjang.

4. Peralatan Khusus

Beberapa peralatan khusus yang digunakan pada rangkaian pipa pemboran adalah stabillizer, reamer dan hole openers.

  • Stabillizer pada pemboran vertikal berfungsi untuk mencegah getaran (vibrasi) pada rangkaian pipa  selama melakukan pemboran.
  • Reamer berfungsi untuk menjaga diameter lubang bor sesuai dengan hasil penggalian oleh mata bor (bit). Hal ini dikarenakan selama kegiatan pemboran kemungkinan akan terjadi penyempitan lubang bor akibat swelling formation dan juga berkurangnya ukuran mata bor (bit) akibat formasi yang keras.
  • hole-openers digunakan untuk memperbesar lubang bor dikarenakan menggunakan bit yang lebih kecil sedangkan ukuran lubang akhir yang direncanakan lebih besar.

Berikut ini gambar dari peralatan khusus tersebut:

Stabillizer

reamers

Source:

  • – Drilling Engineering Fundamentals, Jorge H.B. Sampaio

Baca artikel lainnya:

Hoisting System
Rotary System
Circulation System
Power System
BOP System

Seluruh peralatan yang digunakan untuk mentranmisikan putaran dari permukaan (mejaputar/rotary table) hingga ke dasar sumur (matabor/bit) disebut dengan rotary system.

Komponen – komponen yang termasuk sistem pemutar diantaranya (dari atas ke bawah) :

  1. Swivel,
  2. Kelly and accessories,
  3. Rotary table and components,
  4. Drillstring tubulars (drill pipe, drill collars, etc.),
  5. Drill bit

 

Baca artikel lainnya:

Hoisting System
Rotary System
Circulation System
Power System
BOP System

Teknik Pemboran

Posted: 11/11/2010 in Teknik Pemboran
Tags:

Selain untuk keperluan produksi minyak dari reservoir ke permukaan, kegiatan pemboran juga digunakan untuk eksplorasi suatu area yang diperkirakan mengandung minyak bumi sehingga dilakukan pemboran eksplorasi (wild cat).

Tujuan pada suatu proyek pemboran ada dua hal pokok (goals) yaitu;

  • Melaksanakan pemboran dengan sukses dan aman
  • Melakukan pemboran dengan cost yang seminim mungkin (minimum cost)

Berikut Tahapan Pemborang Sumur baik untuk sumur minyak maupun sumur gas yaitu:
1. PEMBORAN EKSPLORASI
Pemboran eksplorasi adalah pemboran sumur-sumur yang dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon serta untuk mendapatkan data-data bawah permukaan sebanyak mungkin. Langkah-langkah di dalam pemboran eksplorasi adalah sebagai berikut :
a. Pembuatan rencana pemboran : titik koordinat, elevasi, perkiraan lithologi dan tekanan formasi, program lumpur, konstruks i sumur, program coring, analisa cutting, logging dan testing.
b. Persiapan pemboran : Pembuatan jalan, jembatan, pemilihan menara bor dan peralatan yang sesuai, pemasangan alat pembantu (jaringan telekomunikasi, air, listrik dsb), perhitungan perkiraan biaya pemboran.
c. Pemboran eksplorasi sekaligus mengumpulkan data-data formasi melalui coring dan pemeriksaan cutting.
d. Test produksi dengan Drill Stem Test (DST) dan survey lubang bor dengan logging.
2. PEMBORAN DELINIASI
Pemboran deliniasi adalah pemboran sumur-sumur yang bertujuan untuk mencari batas-batas penyebaran migas pada lapisan penghasilnya. Langkah-langkah pada pemboran deliniasi adalah sebagai berikut :
a. Pemboran deliniasi (biasanya 3 atau 4 buah sumur, masing-masing disebelah utara, selatan, timur, barat dari antiklinnya).
b. Analisa data.
c. Perhitungan perkiraan besarnya cadangan dengan metoda volumetrik.
d. Perencanaan jumlah dan letak sumur pengembangan yang harus dibor untuk mengeksploitasi lapisan tersebut.
3. PEMBORAN PENGEMBANGAN
Pemboran pengembangan adalah pemboran sumur yang akan difungsikan sebagai sumur-sumur produksi. Pada awal pengembangan
jarak/spasi sumur masih lebar yang selanjutnya diperkecil sesuai kemampuan pengurasannya. Langkah-langkah di dalam pemboran pengembangan adalah :
a. Perencanaan dan persiapan pemboran.
b. Pemboran sumur-sumur pengembangan.
c. Penyelesaian sumur-sumur pengembangan.
d. Perencanaan dan persiapan pemasangan fasilitas produksi.
e. Kegiatan memproduksikan dan transportasi.
4. PEMBORAN SUMUR-SUMUR SISIPAN
Pemboran sumur sisipan (Infill Well) adalah pemboran sumursumur yang letaknya diantara sumur-sumur yang telah ada, dengan tujuan untuk mengambil hidrokarbon dari area yang tidak terambil oleh sumursumur yang sebelumnya telah ada. Fungsi sumur-sumur sisipan ini adalah sebagai projek percepatan pengurasan reservoar.

Sumber:

– Pengantar Teknik Perminyakan UPN, 2004

– Drilling Engineering, HWU

Baca artikel lainnya:

Hoisting System
Rotary System
Circulation System
Power System
BOP System